1.
Penduduk Kemasyarakatan dan Kebudayaan
Ø Faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk
Seperti yang sering kita temui sekarang banyak sekali angkutan kota yang
ramai sehingga kita susah untuk mendapatkan kendaraan umum. contoh seperti di
stasiun , terminal , bandara , pelabuhan dimana-mana ramai. tanpa kita sadari
itu disebabkan oleh pertumbuhan penduduk yang begitu cepat, sehingga terjadi
penumpukan penumpang di setiap angkutan umum. ada 3 faktor utama penyebab
pertumbuhan penduduk begitu cepat yaitu :
1.Kelahiran(Fertilitas)
Kelahiran adalah istilah dalam demografi yang mengindikasikan jumlah anak yang dilahirkan hidup, atau dalam pengertian lain fasilitas adalah hasil produksi yang nyata dari fekunditas seorang wanita.
Kelahiran adalah istilah dalam demografi yang mengindikasikan jumlah anak yang dilahirkan hidup, atau dalam pengertian lain fasilitas adalah hasil produksi yang nyata dari fekunditas seorang wanita.
Berikut ini penjelasan
mengenai pengukuran fertilitas:
a. Pengukuran fasilitas tahunan adalah pengukuran kelahiran bayi pada tahun tertentu dihubungkan dengan jumlah penduduk pada tahun tersebut. Adapun ukuran-ukuran fertilitas tahunan adalah:
- Tingkat fertilitas kasar (crude birth rate) adalah banyaknya kelahiran hidup pada satu tahun tertentu tiap 1000 penduduk.
- Tingkat fertilitas umum (general fertility rate) adalah jumlah kelahiran hidup per-1000 wanita usia reproduksi (usia 14-49 atau 14-44 tahun) pada tahun tertentu.
- Tingkat fertilitas menurut umur (age specific fertility rate) adalah perhitungan tingkat fertilitas perempuan pada tiap kelompok umur dan tahun tertentu.
- Tingkat ferlititas menurut ukuran urutan penduduk (birth order specific fertility rates) adalah perhitungan fertilitas menurut urutan kelahiran bayi oleh wanita pada umur dan tahun tertentu.
b. Pengukuran fertilitas komulatif adalah pengukuran jumlah rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan hingga mengakhiri batas usia suburnya.Adapun ukurannya adalah:
- Tingkat fertilitas total adalah jumlah kelahiran hidup laki-laki dan perempuan jumlah tiap 1000 penduduk yang hidup hingga akhir masa reproduksinya dengan catatan tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya dan tingkat fertilitas menurut umur tidak berubah pada priode waktu tertentu.
- Gross reproduction rates adalah jumlah kelahiran bayi perempuan oleh 1000 perempuan sepanjang masa reproduksinya dengan catatan tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa produksinya.
-Net Reproduction Rates (NRR) adalah jumlah kelahiran bayi (pr) oleh sebuah kohor hipotesis dari 1000 (pr) dengan memperhitungkan kemungkinan meninggalkan para (pr) itu sebelum mengakhiri mengakhiri masa reproduksinya.
Faktor Faktor-faktor
yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas penduduk :
1.
Faktor Demografi, antara lain :
·
Struktur umur
·
Struktur perkawinan
·
Umur kawin pertama
·
Paritas
·
Disrupsi perkawinan
·
Proporsi yang kawin
2.
Faktor Non Demografi, antara lain :
·
Keadaan ekonomi penduduk
·
Tingkat pendidikan
·
Perbaikan status perempuan
·
Urbanisasi dan industrialisasi
2.Kematian(mortalitas)
Kematian adalah ukuran jumlah kematian umumnya karena akibat yang spesifik
pada suatu populasi. Mortalitas khusus mengekspresikan pada jumlah satuan
kematian per- 1000 individu per-tahun, hingga rata-rata mortalitas sebesar 9,5
berarti pada populasi 100.000 terdapat 950 kematian per-tahun.
1. Crude Death Rate (CDR) adalah banyaknya kematian pada
tahun tertentu, tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun.
2. Age Specific Death Rate (ASDR) adalah jumlah kematian
penduduk pd tahun tertentu berdasarkan klasifikasi umur tertentu.
3. Infant Mortality Rate (IMR) adalah tingkat kematian
bayi
Karakter kelompok
penduduk yang mempengaruhi Crude Death Rate (CDR) :
1.
Antara penduduk daerah pedesaan dan daerah perkotaan
2.
Penduduk dengan lapangan pekerjaan yang berbeda
3.
Penduduk dengan perbedaan pendapatan
4.
Perbedaan jenis kelamin
5.
Penduduk dengan perbedaan status kawin
3.Perpindahan(migrasi)
Secara umum Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan
tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas
administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi
internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang
relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain.
Ada dua dimensi penting dalam penalaahan migrasi, yaitu dimensi ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu.
Ada dua dimensi penting dalam penalaahan migrasi, yaitu dimensi ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu.
Tinjauan migrasi secara regional sangat penting dilakukan terutama terkait
dengan kepadatan dan distribusi penduduk yang tidak merata.
Migrasi salah satu dari tiga komponen dasar dalam demografi, Migrasi
bersama dengan dua komponen lainnya, kelahiran dan kematian, mempengaruhi
dinamika kependudukan di suatu wilayah.
Berikut ini adalah akibat yang muncul dari migrasi :
·
Akan terjadi pertikaian didalam suatu kota yang
banyaknya imigrasi dikarenakan banyaknya orang yang bersuku tidak sama,
perbedaan sosial budaya, pola pikiran yang tidak sepaham, adab tutur kata yang
tidak sama, dan memandang suatu nilai orang.
·
Rawan terjadi bencana alam, karena apabila imigran
datang tentu saja mereka mencari tempat tinggal, maka lahan penghijauan pun
menjadi sasaran untuk dibuatnya perumahan sehingga untuk resapan air pun
berkurang sehingga akan terjadi bencana alam banjir dan juga wabah penyakit.
·
Kesehatan menjadi harga yang lebih mahal di dalam kota
migrasi karena, makin banyak imigran yang datang dengan membawa alat
kendaraannya dan juga elektronik yang mempunyai radiasi dan polusi pun
dimana-mana.
·
Area pemakanan yang berkurang karena lahan yang
seharusnya dijadikan tempat pemakanan, dijadikan fasilitas umum seperti mall
dan bangunan lainnya.
·
Lahan pekerjaan yang sempit karena banyaknya orang
yang mau menetap di kota migrasi dengan mencari uang tetapi sudah banyaknya
lahan pekerjaan yang diambil orang dan juga peluang bisnis yang area
penjualannya sangat sempit.
Macam-Macam Migrasi dan Proses Migrasi
Berikut adalah macam-macam migrasi :
1.
Migrasi masuk (in migration), yaitu masuknya penduduk
ke suatu daerah tujuan
2.
Migrasi keluar (out migration), yaitu perpindahan
penduduk keluar dari suatu daerah asal
3.
Migrasi neto (net migration), yaitu merupakan selisih
antara jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar
4.
Migrasi bruto (gross migration), yaitu jumlah migrasi
masuk dan migrasi keluar
5.
Migrasi total (total migration), yaitu seluruh
kejadian migrasi, mencakup migrasi semasa hidup dan migrasi pulang
6.
Migrasi internasional (international migration), yaitu
perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain
7.
Migrasi semasa hidup ((life time migration), yaitu
migrasi berdasarkan tempat kelahiran. Mereka yang pada waktu pencacahan sensus
bertempat tinggal didaerah yang berbeda dengan daerah tempat lahirnya
8.
Migrasi parsial (partial migration), yaitu jumlah
migran ke suatu daerah tujuan dari daerah asal atau dari daerah asal ke satu
daerah tujuan
9.
Arus migrasi (migration stream), yaitu jumlah atau
banyaknya perpindahan yang terjadi dari daerah asal ke daerah tujuan dalam
jangka waktu tertentu
10.
Urbanisasi (urbanization), yaitu bertambahnya
proposisi penduduk yang berdiam didaerah kota yang disebabkan oleh proses
perpindahan penduduk ke kota dan atau akibat dari perluasan kota
11. Transmigrasi (transmigration), yaitu pemindahan dan perpindahan penduduk
dari suatu daerah untuk menetap ke daerah lain yang ditetapkan didalam wilayah
RI guna kepentingan pembangunan negara atau karena alasan-alasan yang dipandang
perlu oleh pemerintah berdasarkan ketentuan yang diatur dalam undang-undang
Proses Migrasi Penduduk dari Asal ke Daerah Tujuan :
1.
Dalam memilih daerah tujuan para imigran cenderung
memilih daerah yang terdekat dengan daerah asal
2.
Kurangnya kesempatan kerja didaerah asal dan adanya
kesempatan kerja didaerah tujuan merupakan salah satu alasan seseorang
melakukan mobilitas penduduk
3.
Informasi yang positif dari sanak saudara, kerabat
tentang daerah tujuan, merupakan sumber informasi yang penting dalam
pengambilan keputusan seseorang untuk berimigrasi
4.
Informasi yang negatif yang dating ari daerah tujuan,
menyebabkan orang enggan untuk berimigrasi
5.
Makin besar pengaruh daerah perkotaan terhadap
seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut
6.
Makin tinggi pendapatan seseorang, makin tinggi
frekuensi mobilitas orang tersebut
7.
Seseorang akan memilih daerah tujuan dimana terdapat
sanak saudara atau kenalan yang berada didaerah tersebut
8.
Migrasi masih akan terjadi apabila di suatu daerah ada
bencana alam (banjir, gempa bumi dll)
9.
Orang yang berumur muda dan belum berumah tangga lebih
banyak mengadakan mobilitas daripada orang yang sudah berusia lanjut dan
berstatus kawin
10.
Makin tinggi pendidikan seseorang, makin banyak
melaksanakan mobilitas penduduk
2. Perkembangan Kebudayaan di Indonesia
Ø Perkembangan Kebudayaan di Indonesia
dari Zaman Batu sampai Zaman Modern
Perkembangan kebudayaan salah satunya bisa dilihat dari perubahan dalam
corak kehidupan dan teknologi serta alat yang dihasilkan. Berikut ini merupakan
uraian singkat mengenai perkembangan kebudayaan masa prasejarah.
Zaman Batu
Zaman Batu
adalah masa zaman prasejarah yang luas, ketika manusia menciptakan alat dari batu (karena tak memiliki teknologi
yang lebih baik). Kayu, tulang, dan bahan lain juga digunakan, tetapi batu
(terutama flint)
dibentuk untuk dimanfaatkan sebagai alat memotong dan senjata. Istilah ini
berasal sistem tiga zaman. Zaman
Batu sekarang dipilah lagi menjadi masa Paleolitikum,
Mesolitikum,Megalitikum
dan Neolitikum,
yang masing-masing dipilah-pilah lagi lebih jauh.
·
Palaeolithikum, disebut juga zaman batu tua atau masa
berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana. Alat-alat dibuat dari batu
yang dikerjakan secara kasar, tak diasah atau dihaluskan. Manusianya belum
bertempat tinggal tetap, masih mengembara. Alat yang dihasilkan antara lain
kapak perimbas, alat serpih (flakes) dan alat tulang. (Pesponegoro dan
Notosusanto, 2010).
·
Mesolithikum, atau zaman batu tengah. Disebut juga
masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut. Alat-alat jaman ini masih
menyerupai alat-alat palaeolithikum. Orang ini sudah mulai bertempat tinggal
tetap. Hasil kebudayaan masa ini yang khas adalah alat tulang dan kerang,
sampah kerang (kjokkenmodinger) dan abris sous roche dan kapak Sumatra.
(Pesponegoro dan Notosusanto, 2010).
·
Megalithikum,
hasil kebudayaan Megalithikum, antara lain: 1. Menhir: tugu batu yang dibangun
untuk pemujaan terhadap arwah-arwah nenek moyang. 2. Dolmen: meja batu tempat
meletakkan sesaji untuk upacara pemujaan roh nenek moyang 3.
Sarchopagus/keranda atau peti mati (berbentuk lesung bertutup) 4. Punden
berundak: tempat pemujaan bertingkat 5. Kubur batu: peti mati yang terbuat dari
batu besar yang dapat dibuka-tutup 6. Arca/patung batu: simbol untuk
mengungkapkan kepercayaan mereka.
·
Neolithikum, ata zaman batu muda dikenal juga sebagai
masa bercocok tanam. Alat-alat batu sudah diasah dan diupam, sehingga halus dan
banyak pula yang indah sekali. Kecuali tembikar sudah pula dikenal tenunan.
Orang sudah bertempat tinggal tetap dan bercocok tanam. Pada masa ini
menghasilkan alat seperti beliung persegi, kapak lonjong, alat-alat obsidian,
mata panah, gerabah, alat pemukul kulit kayu (Pesponegoro dan Notosusanto,
2010)
Masa ini berkembang kebudayaan baru yang religius yaitu Megalithikum. Tidak
semua peninggalan masa ini terdiri dari batu besar, walaupun memang mayoritas
berbentuk batu besar seperti menhir, dolmen, waruga, sarkofagus. Pada umumnya
tujuan dari pembuatan alat ini untuk pemujaan. Peninggalan megalithikum ini
tidak hanya terdapat di Indonesia, tetapi juga di beberapa tempat di dunia
seperti situs Macu Pichu di Peru. Berikut ini merupakan situs yang terdapat di
Gunung Pajang, Jawa Barat dan Macu Pichu di Peru.
Zaman Modern
Zaman modern biasanya merujuk pada tahun-tahun setelah 1500. Tahun tersebut
ditandai dengan runtuhnya Kekaisaran Romawi Timur, penemuan Amerika
oleh Christopher Columbus, dimulainya Zeitgeist dan reformasi
gereja oleh Martin Luther.
Masa modern ditandai dengan
perkembangan pesat di bidang ilmu
pengetahuan, politik, dan teknologi. Dari akhir abad ke-19
dan awal abad ke-20,
seni modern,
politik,
iptek,
dan budaya
tak hanya mendominasi Eropa Barat dan Amerika Utara,
namun juga hampir setiap jengkal daerah di dunia. Termasuk berbagai macam
pemikiran yang pro maupun yang kontra terhadap dunia Barat.
Peperangan brutal dan masalah lain dari masa ini, banyak diakibatkan dari
pertumbuhan yang cepat, dan hubungan antara hilangnya kekuatan norma agama dan
etika tradisional. Hal ini menimbulkan banyak reaksi terhadap perkembangan
modern. Optimisme dan kepercayaan dalam proses yang berjalan di tempat telah
dikritik oleh pascamodernisme sementara
dominasi Eropa Barat dan Amerika Utara atas benua lain telah dikritik
oleh teori pascakolonial.
Sekarang merupakan zaman modern di
mana berbagai peradaban manusia terjadi. Bermunculan hasil karya cipta manusia
dalam menjalani kehidupan di mana mempermudah aktivitas kehdupan manusia. Tidak
jarang manusia meninggalkan kebiasaan lamanya guna beralih menggunakan teknologi
yang baru. Masyarakat menganggap bahwa dengan teknologi akan membawa dirinya
pada kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya. Teknologi dalam bidang
komunikasi, transportasi, pangan, dan lainnya telah mengantarkan perubahan pola
perilaku masyarakat Indonesia. Meskipun demikian, masih ada saja daerah
tertentu yang tidak mau meninggalkan alat tradisional yang telah melekat lama
di daerah mereka.
Efek dari perkembanan zaman yang
begitu pesat mengakibatkan manusia harus mampu beradaptasi dengan lingkungan ynag menuntut masyarakat tidak seperti
air yang mengalir begitu saja mengikuti keadaan lingkungan. Masyarakat
seharusnya mampu mengendalikan dirinya agar tetap konsisten terhadap kondisi
dirinya. Lingkungan pada zaman modern ini terlihat begitu cepatnya pertukaran
informasi ke berbagai tempat. Masyarakat seharusnya mampu menganalisa informasi
tersebut karena informasi ini tidak berasal dari lingkup dalam negeri tetapi
juga di seluruh pelosok dunia. Tidak jarang berbagai budaya asing yang bertolak
belakang dengan budaya kita masuk begitu saja dengan mudah.
Zaman modern memuntut manusia menjadi makhluk materialisme karena mereka akan dihadapkan dengan kebutuhan dunia yang menjanjikan kebahagiaan dalam hidup mereka. Tidak jarang karir masyarakat saat ini tidak berorientasi pada pemecahan masalah dalam masyarakat sesuai bidang mereka tetapi oreintasi materi belaka. Hal ini akan menjadikan kalangan orangtua cenderung melepas kewajiban untuk mendidik buah hatinya dengan menggantikan dengan bentuk kepedulian berupa harta. Anak sekarang hanya memperoleh pemenuhan kebutuhan mereka tanpa adanya bimbingan dan kontrol dari orangtua sehingga anak bebas membelanjakan harta pemberian dari orangtua. Tidak jarang penyimpangan perilaku anak begitu jelas di mata saat ini. Semua terjadi di semua kalangan dan daerah mana pun.
Zaman modern memuntut manusia menjadi makhluk materialisme karena mereka akan dihadapkan dengan kebutuhan dunia yang menjanjikan kebahagiaan dalam hidup mereka. Tidak jarang karir masyarakat saat ini tidak berorientasi pada pemecahan masalah dalam masyarakat sesuai bidang mereka tetapi oreintasi materi belaka. Hal ini akan menjadikan kalangan orangtua cenderung melepas kewajiban untuk mendidik buah hatinya dengan menggantikan dengan bentuk kepedulian berupa harta. Anak sekarang hanya memperoleh pemenuhan kebutuhan mereka tanpa adanya bimbingan dan kontrol dari orangtua sehingga anak bebas membelanjakan harta pemberian dari orangtua. Tidak jarang penyimpangan perilaku anak begitu jelas di mata saat ini. Semua terjadi di semua kalangan dan daerah mana pun.
Ø Pengertian Individu,
Keluarga dan Masyarakat
Pengertian Individu
Individu berasal dari kata latin, “individuum” yang
artinya tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dapat untuk
menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan
berarti manusia sebagai keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai
kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian pendapat
Dr. A. Lysen.
Individu menurut konsep Sosiologis berarti
manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di
dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga,
rasa, rasio, dan rukun.
1. Raga, merupakan bentuk
jasad manusia yang khas yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat
yang sama.
2. Rasa, merupakan perasaan
manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari benda- benda isi alam semesta
atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan.
3. Rasio atau akal pikiran,
merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri
tiap manusia dan merupakan alat
untuk mencerna apa yang diterima oleh panca indera.
4. Rukun atau pergaulan hidup,
merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan saling
melengkapi. Rukun inilah yang dapat
membantu manusia untuk membentuk suatu kelompok social yang sering disebut masyarakat.
Pengertian Keluarga
Ada beberapa pandangan atau anggapan
mengenai keluarga. Menurut Sigmund Freud keluarga itu terbentuk karena adanya
perkawinan pria dan wanita. Lain halnya Adler berpendapat bahwa mahligai
keluarga itu dibangun berdasarkan pda hasrat atau nafsu berkuasa.
Durkheim berpendapat bahwa
keluarga adalah lembaga sosial sebagai hasil faktor-faktor politik , ekonomi
dan keluarga.
Ki Hajar Dewantara
sebagai tokoh pendidikan berpendapat bahwa keluarga adalah kumpulan beberapa
orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri
sebagai satu gabungan yang hakiki, esensial, enak dan berkehendak bersama-sama
memperteguh gabungan itub untuk memuliakan masing-masing anggotanya.
Pengertian Masyarakat
Masyarakat merupakan salah satu satuan
sosial sistem sosial, atau kesatuan hidup manusia. Istilah inggrisnya adalah
society , sedangkan masyarakat itu sendiri berasal dari bahasa Arab Syakara
yang berarti ikut serta atau partisipasi, kata Arab masyarakat berarti saling
bergaul yang istilah ilmiahnya berinteraksi.
Masyarakat adalah suatu kelompok
manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang
sama-sama ditaati dalam lingkungannya. Ada beberapa pengertian masyarakat
:
a. Menurut Selo Sumarjan (1974) masyarakat adalah orang-orang yang hidup
bersama yang menghasilkan kebudayaan.
b. Menurut Koentjaraningrat
(1994) masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat
istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat
oleh suatu rasa identitas yang sama.
c. Menurut Ralph Linton (1968) masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama dalam waktu
yang relatif lama dan mampu membuat keteraturan
dalam kehidupan bersama dan mereka menganggap sebagai satu kesatuan sosial.
d. Menurut Karl Marx, masyarakat adalah suatu struktur yang
menderita suatu ketegangan organisasi
atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
e. Menurut Emile Durkheim, masyarakat merupakan suau kenyataan objektif
pribadi- pribadi yang merupakan
anggotanya.
f. Menurut Paul B. Horton
& C. Hunt, masyarakat merupakan
kumpulan manusia yang relatif mandiri,
hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan
sama serta melakukan sebagian besar kegiatan
di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.
Tatanan
kehidupan, norma-norma yang mereka miliki itulah yang dapat menjadi dasar
kehidupan sosial dalam lingkungan mereka, sehingga dapat membentuk suatu
kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri kehidupan yang khas.
Ø Makna
Individu, Keluarga dan Masyarakat
Makna Individu manusia adalah makhluk individu. Makhluk individu berarti makhluk yang
tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat dipisah-pisahkan antara jiwa dan raganya.
Pendapat lain bahwa manusia sebagai makhluk individu, tidak hanya dalam arti
makhluk keseluruhan jiwa raga, melainkan juga dalam arti bahwa tiap-tiap orang
itu merupakan pribadi (individu) yang khas menurut corak kepribadiannya,
termasuk kecakapan-kecakapan serta kelemahan-kelemahannya.
Makna Keluarga adalah merupakan kelompok primer yang paling penting di dalam masyarakat.
Keluarga merupakan sebuah group yang terbentuk dari perhubungan laki-laki dan
wanita, perhubungan mana sedikit banyak berlangsung lama untuk menciptakan dan
membesarkan anak-anak.
Disini kita sebutkan
5 macam sifat terpenting, yaitu:
1. Hubungan suami-isteri.
2. Bentuk perkawinan di mana suami-isteri itu diadakan dan dipelihara.
3. Susunan nama-nama dan istilah-istilah termasuk cara menghitung keturunan.
4. Milik atau harga benda keluarga.
5. Pada umumnya keluarga itu tempat bersama / rumah bersama.
1. Hubungan suami-isteri.
2. Bentuk perkawinan di mana suami-isteri itu diadakan dan dipelihara.
3. Susunan nama-nama dan istilah-istilah termasuk cara menghitung keturunan.
4. Milik atau harga benda keluarga.
5. Pada umumnya keluarga itu tempat bersama / rumah bersama.
Makna Masyarakat seperti halnya dengan definisi sosiologi yang banyak jumlahnya kita dapati
pula definisi-definisi tentang masyarakat yang juga tidak sedikit. Mengenai
arti masyarakat ini, baiklah di sini kita kemukakan beberapa definisi mengenai
masyarakat itu, seperti misalnya:
1. R. Linton : Setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga mereka itu mengorganisasikan dirinya dan berpikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.
2. M.J Herskovist : Kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu.
3. J.L Gillin dan J.P Gillin : kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama.
4. S.R Steinmetz : Kelompok manusia yang terbesar yang meliputi pengelompokkan- pengelompokkan manusia yang lebih kecil, yang mempunyai hubungan yang erat dan teratur.
5. Hasan Shadily : Golongan besar atau kecil dari beberapa manusia, dengan atau karena sendirinya, bertalian secara golongan dan mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain.
1. R. Linton : Setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga mereka itu mengorganisasikan dirinya dan berpikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.
2. M.J Herskovist : Kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu.
3. J.L Gillin dan J.P Gillin : kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama.
4. S.R Steinmetz : Kelompok manusia yang terbesar yang meliputi pengelompokkan- pengelompokkan manusia yang lebih kecil, yang mempunyai hubungan yang erat dan teratur.
5. Hasan Shadily : Golongan besar atau kecil dari beberapa manusia, dengan atau karena sendirinya, bertalian secara golongan dan mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain.
Kelompok manusia yang dimaksud di atas yang belum
terorganisasikan mengalami proses fundamental, yaitu:
1. Adaptasi dan organisasi dari tingkah laku para anggota.
2. Timbul perasaan berkelompok secara lambat laun atau lesprit de corps
Proses ini biasanya bekerja tanpa disadari dan diikuti oleh semua anggota kelompok dalam suasana trial dan error.
Mengingat definisi-definisi masyarakat tersebut di
atas, maka dapat di ambil kesimpulan, bahwa masyarakat harus mempunyai syarat-syarat
sebagai berikut:
a. Harus ada pengumpulan manusia, dan harus banyak. Bukan pengumpulan binatang.
b. Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama dalam suatu daerah tertentu.
c. Adanya aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.
a. Harus ada pengumpulan manusia, dan harus banyak. Bukan pengumpulan binatang.
b. Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama dalam suatu daerah tertentu.
c. Adanya aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.
Hal ini disebabkan manusia sejak lahir mempunyai 2 hasrat / keinginan,
yaitu:
a. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain disekelilingnya (yaitu masyarakat), ilmu sosial.
b. Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana sekelilingnya.
a. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain disekelilingnya (yaitu masyarakat), ilmu sosial.
b. Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana sekelilingnya.
Jadi masyarakat itu
dibentuk oleh individu-individu yang beradab dalam keadaan sadar.
Individu-individu yang hilang ingatan, individu-individu yang fikirannya rusak,
individu-individu type bertapa tidak dapat menjadi anggota masyarakat yang
permanen, melainkan hanyalah kepada mereka yang benar-benar saling mengikatkan
dirinya dengan individu-individu lainnya.
Ø Mengenai Urbanisasi dan Urbanisme
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke
kota. Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran
penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai
permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota
yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan,
fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain
sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan
keluarnya.
Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi Urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam, yakni: Migrasi Penduduk dan Mobilitas Penduduk. Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara saja atau tidak menetap.
Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa, seseorang biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya.
Pengaruh-pengaruh tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang mendorong, memaksa atau faktor pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun dalam bentuk yang menarik perhatian atau faktor penarik. Di bawah ini adalah beberapa atau sebagian contoh yang pada dasarnya dapat menggerakkan seseorang untuk melakukan urbanisasi perpindahan dari pedesaaan ke perkotaan.
Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi Urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam, yakni: Migrasi Penduduk dan Mobilitas Penduduk. Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara saja atau tidak menetap.
Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa, seseorang biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya.
Pengaruh-pengaruh tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang mendorong, memaksa atau faktor pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun dalam bentuk yang menarik perhatian atau faktor penarik. Di bawah ini adalah beberapa atau sebagian contoh yang pada dasarnya dapat menggerakkan seseorang untuk melakukan urbanisasi perpindahan dari pedesaaan ke perkotaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar