Minggu, 17 Juli 2016

Langkah Langkah Menulis Cerpen


1. Siapkan tema
Menulis tanpa berpegang pada satu tema bisa-bisa hanya akan membuat Anda duduk kebingungan di depan komputer dan membuang waktu dengan percuma.

2. Tentukan jenis cerpen
Cerpen seperti apa nan ingin ditulis? Cerpen horor, komedi, drama, romantis, misteri, religi, atau drama komedi?

3. Tentukan segmen
Pastikan dulu apakah Anda akan menulis cerpen anak, remaja, atau dewasa. 

4. Tentukan tokoh
nama-nama tokoh primer dan beri karakter buat setiap tokoh primer dan tokoh-tokoh lainnya nan ada di dalam cerpen.

5. Tentukan konflik
Konflik ini dapat muncul di tengah-tengah cerita, dapat pula langsung menggebrak di awal cerita.

6. Tentukan penyelesaian (ending) cerita
Mau dibawa ke mana cerpen yang akan Anda tulis? Ke akhir nan senang (happy ending) , akhir nan menyedihkan (sad ending) , atau akhir yang menggantung (hanging ending) ?

7. Tentukan judul
Jangan lupa, pilih judul yang singkat, namun bisa menggambarkan isi cerpen nan ditulis. Tak masalah jika Anda menentukan judul ini belakangan atau bahkan ketika cerpen telah selesai ditulis. Tapi, ingat! Jangan sampai melakukan kesalahan fatal dengan tak mencantumkan judul cerita. 


Sumber : http://www.binasyifa.com/409/42/26/langkah-langkah-menulis-cerpen.htm

Proposal Penelitian : Penjernihan Air Menggunakan Alat Sederhana 2



Penjernihan Air Menggunakan Alat Sederhana
Proposal Penelitian Ini Disusun Untuk
Melengkapi Tugas Pada Mata Kuliah Bahasa Indonesia 2



Oleh
Gema Indah Merdekawati
Kelas : 3KA01
NPM  : 13113673



UNIVERSITAS GUNADARMA
TAHUN AJARAN 2015/2016


Kata Pengantar

Puji syukur kepada Allah SWT, yang telah mengaruniakan nikmat dan rahmat-Nya sehingga proposal penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik. Dalam karya tulis ini, penulis mencoba mengangkat sebuah pokok bahasan yang berjudul ”Penjernihan Air Menggunakan Alat Sederhana”.
Proposal penelitian ini disusun, berdasar dari informasi-informasi yang dikumpulkan, pengamatan yang telah dilakukan maupun berbagai situs internet. Semoga pembaca dapat dengan mudah memahami isi penelitian ini.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Sangsang yang telah memberikan tugas dan kepercayaan untuk menyusun penelitian dalam penyusunan Karya Tulis ini. Terima kasih pula untuk semua pihak yang secara langsung atau tidak langsung memberikan sumbangsi pemikiran dan hal-hal yang berguna selama penyelesaian Karya tulis ilmiah ini.
Proposal penelitian ini tidak luput dari kesalahan karna penulis masih dalam proses pembelajaran, mohon maaf apabila masih terdapat banyak kekurangan. Semoga dapat bermanfaat bagi para pembacanya. Terima kasih.
                                                                               



       
                                                                            Jakarta, 06 Juni 2016



                                                                      ( Gema Indah Merdekawati )




Daftar Isi

Halaman Judul.......................................................................................................1
Kata Pengantar.......................................................................................................2
Daftar Isi.................................................................................................................3
Bab 1 : Pendahuluan..............................................................................................5
1.1.        Latar Belakang Masalah..............................................................5
1.2.        Pembatasan Masalah....................................................................5
1.3.        Pembatasan Masalah....................................................................5

1.4.        Perumusan Masalah......................................................................5

1.5.        Tujuan Penelitian...........................................................................5

1.6.        Kegunaan/Manfaat Penelitian......................................................5
Bab 2 : Landasan Teori dan Hipotesis...................................................................6
             2.1.       Landasan Teori...............................................................................6
             2.2.       Hipotesis..........................................................................................7
Bab 3 : Metodologi Penelitian.................................................................................8
             3.1.       Tempat dan Waktu Penelitian.......................................................8
             3.2.       Metode Penelitian...........................................................................8
             3.3.       Instrumen Penelitian......................................................................8
             3.4.       Analisis Data...................................................................................8
Bab 4 : Pembahasan.................................................................................................9
4.1.       Standar Kualitas Air Murni...........................................................9
4.2.       Manfaat Air Bersih.........................................................................11
4.3.       Bahan-bahan Dalam Sistem Penjernihan Air..............................12
4.4.       Proses Pengolahan Air Keruh Menjadi Air Bersih.....................12
Bab 5 : Kesimpulan dan Saran..............................................................................14
5.1.        Kesimpulan....................................................................................14
5.2.        Saran ..............................................................................................14
Daftar Pustaka.........................................................................................................15



Bab 1
Pendahuluan

1.1.Latar Belakang Masalah
Banyaknya permasalahan air bersih yang ada di dunia. Tidak terkecuali Indonesia, Indonesia sendiri sekarang terkenal dengan banyaknya sungai-sungai atau sumur-sumur yang bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari ternyata sudah tercemar atau tidak bisa digunakan lagi.
Bagaimana cara pengolahan air tersebut agar menjadi bersih dan dapat digunakan lagi. Jawabannya adalah alat penjernih air. Alat penjernih air adalah alat yang digunakan untuk menjalankan proses menjernihkan air dari berbagai partikel seperti lumpur dan pencemar-pencemar lainnya.
Sekarang ini sudah banyak alat-alat penyaring air bersih yang canggih. Tidak hanya di luar negeri, namun juga di dalam negeri. Alat penjernih tersebut dinilai cukup baik dalam menjernihkan air, dari air lumpur, air payau, air asin, air berminyak dan air keruh. Namun tidak semua masyarakat dapat membeli alat penjernih air ini. Karena dianggap sebagai alat yang mahal. Namun sekarang sudah ada alat penjernih air yang lebih murah dan mudah dalam pembuatannya serta dalam perawataanya sekalipun.

1.2.Pembatasan Masalah
a.      Mengenali alat penjernih sederhana
b.      Memperlihatkan proses pembuatan alat penjernih air sederhana
c.       Menjelaskan cara kerja alat penjernih air

1.3.Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka timbul rumusan masalah sebagai berikut :
a.      Apakah air limbah dapat diolah menjadi air bersih ?
b.      Bagaimana proses penjernihan air bersih ?

1.4.Tujuan Penelitian
a.      Untuk mengetahui proses pengolahan air bersih
b.      Untuk mengetahui teknik-teknik yang digunakan dalam proses penjernihan air.

1.5.Kegunaan/Manfaat Penelitian
Kegunaan/manfaat penelitian ini adalah agar para pembaca dapat megetahui bagaimana proses penjernihan air secara sederhana dan menerapkannya di kehidupan sehari – hari.



Bab 2
Landasan Teori dan Hipotesis

2.1.Landasan Teori

2.1.1.      Air
Air adalah  zat atau  materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk hidup di bumi. Air dalam obyek-obyek tertentu bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut.

2.1.2.      Penjernih Air
Penjernih air adalah arti suatu bahan / cairan / bubuk tertentu yang digunakan untuk memisahkan air dari partikel dan lumpur dan/atau juga untuk membunuh bakteri dan virus. Sebenarnya semua jenis air ( air tanah, air laut, air sungai dan air berminyak dan berbau) dapat diolah bahkan menjadi air minum namun tentunya semakin tinggi tingkat kesulitan maka semakin tinggi pula perawatan dan biaya yang dikeluarkan. Itu sudah merupakan konsekuensi logis.
Dalam modek lama, model penyaring air menggunakan drum atau bak terbuat dari semen kemudian diisi batu koral,,ijuk dan arang batok kelapa. Demikian pula bahan bahan untuk menjernihkan air,selalu ada penemuan penemuan baru dari kombinasi bahan bahan kimia penjernih air. Berikut adalah beberapa  alat sederhana untuk menjernihkan air :
a.      Saringan air katun
b.      Saringan kapas
c.       Aerasi
d.      Saringan Pasir Lambat (SPL)
e.      Saringan Pasir Cepat (SPC)
f.        Gravity-Fed Filtering System
g.      Saringan Arang
h.      Saringan air sederhana/tradisional
i.        Saringan keramik
j.        Saringan cadas/jempeng/lumpang batu
k.       Saringan tanah liat


2.2.Hipotesis
Dalam rumusan maalah tersebut, dapat disusun hipotesisnya yaitu sebagai berikut:
Hipotesis nol (a0)              : Air limbah tidak dapat disaring menjadi air bersih
Hipotesis alternatif (a1)    : Air limbah dapat disaring menjadi air bersih




Bab 3
Metodologi Penelitian
3.1.Tempat dan Waktu Peneltian

3.1.1.      Tempat Penelitian      : di rumah
3.1.2.      Waktu Penelitian        : 06 Juni 2016

3.2.Metode Penelitian
Dengan menggunakan penelitian yang menghubungkan data-data yang ada. Sesuai dengan pengertian tersebut kami menghubungkan data-data yang kami dapat antara yang satu dengan yang lain. Selain itu juga menghubungkan data-data yang ada dengan data yang telah kumpulkan. Sumber data kami adalah mengambil dari beberapa sumber informasi dari internet serta melakukan praktek langsung melakukan proses penjernihan air.
Adapun teknik pengumpulan data yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara mengumpulkan beberapa informasi yang diketahui maupun langsung melakukan percobaan penjernihan air.

3.3.Instrumen Penelitian
a.      Pasir berfungsi untuk menahan endapan kotoran-kotoran halus.
b.      Kerikil berfungsi untuk menyaring material-material yang berukuran besar, contoh: daun-daun yang berada di sungai, lumut, ganggang dll
c.       Ijuk berfungsi untuk menyaring partikel yang lolos dari lapisan sebelumnya dan meratakan air yang mengalir.
d.      Arang  berfungsi untuk menyaring/menghilangkan bau, warna, zat pencemar dalam air, sebagai pelindung dan penukaran resin dalam alat/penyulingan air.
e.      Kapas  dapat menyerap endapan-endapan air yang membuat warna air keruh dan  dapat melihat endapan-endapan tersebut yang menempel pada kapas berupa warna endapan atau air kotor tersebut

3.4.Analisis Data
Dalam menganalisis data yang kami dapat yaitu dengan pertama-tama memastikan bahwa semua data yang diperlukan telah diperoleh dengan baik. Langkah berikutnya, sesuai dengan jenis penelitian, kami menghubungkan data-data yang satu dengan yang lain dan juga dengan landasan teori yang ada kemudian melakukan percobaan. Langkah terakhir yaitu menuangkan segala informasi yang diperoleh dalam karya tulis ini.


Bab 4
Pembahasan
Air adalah sumber mineral utama bagi makhluk hidup di dunia ini, maka jika air yang terkonsumsi makhluk hidup tersebut tidak memenuhi standard hal itu sangat mengganggu kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Secara biologis air yang baik yaitu air yang tidak berwarna, berbau dan berasa. Air bisa didapat dari sumber-sumbernya. Sumber-sumber air antara lain dari hujan,sumur,danau,waduk,sungai, dan sumber mata air.
4.1. Standar Kualitas Air Murni
Dalam pengolahan air limbah industri dikenal 3 parameter utama yaitu:
1. Oksigen terlarut (OT) atau Dissolved Oxygen (DO)
2. Kebutuhan Oksigen Biologis (KOB) atau Biologycal Oxygen Demand (BOD)
3. Kebutuhan Oksigen Kimia (KOK) atau Chemical Oxygen Demand (COD).

4.1.1.Oksigen terlarut (OT) atau Dissolved Oxygen (DO)
Oksigen merupakan parameter yang sangat penting dalam air.Sebagian besar makhluk hidup dalam air membutuhkan oksigen untuk mempertahankan hidupnya, baik tanaman maupun hewan air, bergantung kepada oksigen yang terlarut. Ikan merupakan makhluk air dengan kebutuhan oksigen tertinggi, kemudian invertebrata, dan yang terkecil kebutuhan oksigennya adalah bakteri.
Keseimbangan oksigen terlarut (OT) dalam air secara alamiah terjadi secara bekesinambungan. Mikoorganisme sebagai makhluk terkecil dalam air , untuk pertumbuhannya membutuhkan sumber energi yaitu unsur karbon (C) yang dapat diperoleh dari bahan organik yang berasal dari tanaman, ganggang yang mati, maupun oksigen dari udara.
Bahan organik tersebut oleh mikroorganisme akan duraikan menadi karbon dioksida (CO2) dan air (H2O). CO2 selanjutnya dimanfaatkan oleh tanaman dalam air untuk proses fotosintesis membentuk oksigen, dan seterusnya.
Oksigen yang dimanfaatkan untuk proses penguraian bahan organik tersebut akan diganti oleh oksigen yang masuk dari udara maupun dari sumber lainnya secepat habisnya oksigen terlarut yang digunakan oleh bakteri atau dengan kata lain oksigen yang diambil oleh biota air selalu setimbang dengan oksigen yang masuk dari udara maupun dari hasil fotosintesa tanaman air.
Apabila pada suatu saat bahan organik dalam air menjadi berlebih sebagai akibat masuknya limbah aktivitas manusia (seperti limbah organik dari industri), yang berarti suplai karbon (C) melimpah, menyebabkan kecepatan pertumbuhan mikroorganisme akan berlipat ganda, yang berati juga meningkatnya kebutuhan oksigen, sementara suplai oksigen dari udara jumlahnya tetap. Pada kondisi seperti ini, kesetimbangan antara oksigen yang masuk ke air dengan yang dimanfaatkan oleh biota air tidak setimbang, akibatnya terjadi defisit oksigen terlarut dalam air . Bila penurunan oksigen terlarut tetap berlanjut hingga nol, biota air yang membutuhkan oksigen (aerobik) akan mati, dan digantikan dengan tumbuhnya mikroba yang tidak membutuhkan oksigen atau mikroba anerobik. Sama halnya dengan mikroba aerobik, mikroba anaerobik juga akan memanfatkan karbon dari bahan organik. Dari respirasi anaerobik ini terbentuk gas metana (CH4) disamping terbentuk gas asam sulfida (H2S) yang berbau busuk.
4.1.2. BOD dan COD
Untuk menentukan tingkat penurunan kualitas air dapat dilihat dari penurunan kadar oksigen terlatut (OT) sebagai akibat masuknya bahan organik dari luar, umumnya digunakan uji BOD dan atau COD.
Biological Oxygen Demand (BOD) atau kebutuhan oksigen biologis (KOB) menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh mikroorganisme hidup untuk memecah atau mengoksidasi bahan organik dalam air.
Oleh karena itu, nilai BOD bukanlah merupakan nilai yang menujukkan jumlah atau kadar bahan organik dalam air, tetapi mengukur secara relative jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk mengoksidasi atau menguraikan bahan-bahan organik tersebut. BOD tinggi menunjukkan bahwa jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk mengoksidasi bahan organik dalam air tersebut tinggi, berarti dalam air sudah terjadi defisit oksigen. Banyaknya mikroorganisme yang tumbuh dalam air disebabkan banyaknya makanan yang tersedia (bahan organik), oleh karena itu secara tidak langsung BOD selalu dikaitkan dengan kadar bahan organik dalam air.
BOD5 merupakan penentuan kadar BOD baku yaitu pengukuran jumlah oksigen yang dihabiskan dalam waktu lima hari oleh mikroorganisme pengurai secara aerobic dalam suatu volume air pada suhu 20 derajat Celcius.
BOD5 500mg/liter (atau ppm) berarti 500 mgram oksigen akan dihabiskan oleh mikroorganisme dalam satu liter contoh air selama waktu lima hari pada suhu 20 derajat Celcius.Beberapa dasar yang sering digunakan untuk menentukan kualitas air dilihat dari kadar BOD adalah: Erat kaitannya dengan BOD adalah COD. Dalam bahan buangan, tidak semua bahan kimia organik dapat diuraikan oleh mikroorganisme secara cepat. Bahan organik dalam air bersifat:
a) Dapat diuraikan oleh bakteri (biodegradasi) dalam waktu lima hari
b) Bahan organik yang tidak teruraikan oleh bakteri dalam waktu lima hari
c) Bahan organik yang tidak mengalami biodegradasi
Uji COD ini meliputi semua bahan organik di atas, baik yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme maupun yang tidak dapat diuraikan. Oleh karena itu hasil uji COD akan lebih tinggi dari hasil uji BOD.
Dari segi kualitas air minum harus memenuhi :
1. Syarat fisik seperti :
a) Tidak boleh berwarna, berasa dan berbau
b) Suhu air hendaknya pada suhu sejuk kurang dari 25oC
c) Harus jernih
2. Syarat kimia : air minum tidak boleh mengandung racun, zat-zat mineral atau zat- zat kimia tertentu dalam jumlah yang melampaui batas yang telah ditentukan.

4.2. Manfaat Air Bersih
1. Memperlancar sistem pencernaan
2. memperlambat tumbuhnya zat-zat penyebab kanker
3. Perawatan Kecantikan
4. Untuk Kesuburan
5. Menyehatkan Jantung
6. Sebagai obat stroke
7. Efek Relaksasi
8. Menguruskan Badan
9. Sebagai terapi
10. Tubuh Lebih bugar
4.3. Bahan-bahan yang Digunakan Dalam Sistem Penjernihan
Bahan-bahan yang Digunakan Dalam Sistem Penyaringan Air Keruh Menjadi Air Bersih Secara Sederhana adalah :
a. Lapisan Pasir
Sebaiknya pasir disusun dari ukuran yang halus pada bagian atas dan yang ukuran kasar bagian bawah, pasir dilapisi kain kasa agar tidak bercampur dengan bahan-.bahan lainnya. Berfungsi untuk membersihkan air dari partikel dan zat-zat yang berbahaya yang terkandung dalam air dan untuk menahan endapan-endapan lumpur dan arang halus yang akan mengalir.
b. Arang batok kelapa
Disusun sedemikian rupa seperti lapisan pasir.Berfungsi untuk menghilangkan bau, rasa tidak enak dalam air dan juga menjernihkan.
c. Lapisan kerikil
Disusun sedemikian rupa seperti lapisan pasir. Berfungsi sebagai penyaring dan berfungsi untuk menetralisir kecepatan air yang melewati pasir.
d. Lapisan ijuk
Berfungsi sebsgai penyaring partikel yang lolos dari lapisan diatasnya.

4.4. Proses Pengolahan Air Keruh Menjadi Air Bersih
Pengolahan air bersih didasarkan pada sifat-sifat koloid, yaitu koagulasi dan adsorbs. Air sungai atau air sumur yang keruh mengandung lumpur koloidal dan kemungkinan juga mengandung zat-zat warna, zat pencemar seperti limbah detergen dan pestisida. Bahan-bahan yang diperlukan untuk pengolahan air adalah tawas (aluminium sulfat), pasir, korin atau kaporit, kapur tahar, dan karbon aktif. Tawas berguna untuk menggumpalkan lumpur koloidal, sehingga lebih mudah disaring. Tawas juga membentuk koloidal Al(OH)3 yang dapat mengadsorpsi zat-zat warna atau zat-zat pencemar seperti detergen dan pestisida. Apabila tingkat kekeruhan air yang diolah terlalu tinggi, maka selain tawas digunakan karbon akiif. Pasir berfungsi sebagai penyaring. Klorin atau kaporlt berfungsi sebagai pembasmi hama (desinfektan), sedangkan kapur tohor berguna untuk menaikkan pH yaitu untuk menetralkan keasaman yanq terjadi karena penggunaan tawas. Sistem pengolahan air bersih dengan sumber air baku sungai, tanah dan air pegunungan, dengan skala atau standar air minum, memerlukan beberapa prosses. Mengenai prosses yang perlu diterapkan tergantung dari kwalitas air baku tersebut.
  • Proses yang diterapkan dalam system pengolahan air bersih antara lain:
Proses penampungan air dalam bak penampungan air yang bertujuan sebagai tolak ukur dari debit air bersih yang dibutuhkan. Ukuran bak penampungan disesuaikan dengan kebutuhan (debit air) yang mana ukuran bak 2 kali dari kebutuhan. Proses oksidasi atau penambahan oksigen ke dalam air agar kadar-kadar logam berat serta zat kimiawi lainnya yang terkandung dalam air mudah terurai.
Proses pengendapan atau koagulasi, proses ini bisa dilakukan dengan menggunakan bahan koagulan (hipokPlorit/ PAC) dengan rumus kimia juga. Proses ini bisa dilakukan dengan menggunakan teknik lamella plate. Proses filtrasi (karbon aktif), proses ini bertujuan untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang masih terkandung dalam air dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas air agar air yang dihasilakan tidak mengandung bakteri (steril) dan rasa serta aroma air. Proses terakhir adalah proses pembunuhan bakteri, virus, jamur, makroba dan bakteri lainnya yang bertujuan mengurangi pathogen yang ada, proses ini menggunakan proses klorinator atau sterilisasi dengan menggunakan kaporit.




Bab 5
Kesimpulan dan Saran

5.1. Kesimpulan
Air merupakan sumber utama kehidupan makhluk hidup di dunia. Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup di bumi ini. Tidak ada satupun makhluk hidup  yang tidak membutuhkan air karena air merupakan unsur kehidupan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Segala macam upaya untuk membuat air bersih dilakukan seperti penyaringan, pengendapan dengan bahan-bahan atau media yang digunakan seperti pasir, arang dan lain-lain sehingga dapat mengubah air keruh menjadi air jernih/bersih.

5.2. Saran
Teknik penjernihan air menggunakan alat sederhana ini harus disosialisasikan kepada masyarakat luas karena banyak sekali manfaat yang akan di dapat dari cara sederhana ini.



Daftar Pustaka