Dengan patahan rel yang terlunta di persilangan duka
Ia menggores sepasang larik alis mata
Dengan kepingan cat yang terkelupas di bahu kereta
Ia memulas bibir dan memercikkan rona di pipinya
Bening mata memutarkan binar bersahaja
Ketika cahaya lau merambati lajur alisnya
Ditelan derat, tak henti ia membelai wajah kekasihnya
Seolah ingin mengakrabi retak ngilu di hati jiwanya
Oleh : Setiyo Bardono
Sumber : Koran Indopos edisi Sabtu, 1 Agustus 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar