Selasa, 12 Mei 2015

Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi


  1. Definisi dan Dasar Pengambilan Keputusan
A.    Definisi Pengambilan Keputusan
Menurut James A.F.  Stoner, keputusan adalah pemilihan diantara alternatif-alternatif. Definisi ini mengandung tiga pengertian, yaitu:
a)      Manajer harus membuat pilihan atas dasar logika atau pertimbangan.
b)     Manajer menghadapi beberapa alternatif yang harus dipilih salah satu yang terbaik.
c) Manajer mempunyai tujuan yang ingin dicapai, dan keputusan itu makin mendekatkan pada tujuan tersebut.
Dengan demikian, jika tidak ada alternatif maka tidak perlu ada keputusan karena segala sesuatu harus dilakaukan secara otomatis.
Stephen P. Robbins menyatakan bahwa pembuatan keputusan merupakan suatu proses yang meliputi delpaan langkah termasuk identifikasi dan formulasi masalah, memilih salah satu alternatif, dan mengevaluasi efektivitas keputusan. Jadi, pembuatan keputusan tidak hanya sekedar memilih di antaraalternatif-alternatif, tetapi merupakan suatu proses yang menyangkut beberapa kegiatan tertentu.
Kualitas pengambilan keputusan bergantung pada pemilihan tjuan yang tepat dan pengidentifikasi cara pecapaian. Dengan integrasi faktor perilaku dan struktural yang baik, manajemen dapat meningkatkan probabilitas keputusan berkualitas tinggi yang akan diambil.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan pengambilan keputusan adalah proses memilih satu alternatif terbaik dari beberapa alternatif yang telah dirumuskan dalam memecahkan masalah.
B.     Dasar Pengambilan Keputusan
a)      Identifikasi Masalah
Proses pembuatan keputusan selalu dimulai dengan adanya masalah. Namun, mengenali masalah yang benar tidak mudah, karena masalah itu sifatnya relatif dan subjektif.
Sesuatu menjadi masalah apabila manajer merasa terdapatperbedaan antara hal yang ada dengan hal yang diinginkan, berada dibawah tekanan untuk mengambil tindakan, dan memiliki sumber-sumber yang diperlukan untuk melakukan tindakan.
b)      Mendapatkan dan Menganalisa Informasi
Setelah masalahnya dapat dikenali dengan benar,maka manjer tidak bijaksana untuk langsung mengambil kesimpulan dan keputusan. Data dan informasi mengenai masalah itu perlu dikumpulkan kemudian dianalisa terlebih dahulu untuk memahami masalah tersebut secara mendalam. Informasi terebut baiknya dapat diperoleh melalui sistem informasi manajemen dalam organisasi itu sendiri.
c)      Menyusun Alternatif
Setiap masalah umumnya bisa diselesaikan dengan leih dari satu kemungkinan. Penyusunan alternatif penyelesaian masalah memungkinkan manajer untuk mempertimbangkan berbagai kemungkinan lebih dahulu, dan tidak didorong untuk langsung mengambil keputusan.
Hasil penyusunan berupa suatu daftar alternatif. Kendala dalam penyusunan alternatif antara lain : manajer telah terpaku pada kesan pertama terhadap masalah yang bersangkutan, kurangnya imajinasi manajer dalam memikirkan kemungkinan yang bisa ditempuh untuk penyelesaian masalah, dan kecendrungan manusia untuk mengambil keputusan berdasarkan faktor-faktor sub sadar karena pengaruh emosi dan sifatnya.
d)     Menganalisa dan Memilih Alternatif yang Terbaik
Analisa dilakukan dengan membandingkan atau mencocokkan dengan kriteria tertentu.kriteria itu bisa berupa tujuan, strategi, kebijaksanaan, anggaran, jadwal, dan lingkungan organisasi. Disamping itu, masing-masing alternatif juga dinilai atas dasar kelayakannya untuk dilaksanakan. Pemilihan alternatif terbaik jatuh pada urutan alternatif yang terletak paling atas.alternatif terbaik ini merupakan keputusan yang diambil untuk dillaksanakan.
e)      Melaksanakan Keputusan
Sebelum dilaksanakan, keputusan yang telah diambil harus disampaikan serta dijelaskan kepada pihak-pihak yang bersangkutan, dan perlu diperoleh kesediaan serta komitmen mereka untuk melaksanakan.kesediaan dan komitmen itu diperlukan agar keputusan itu bisa dilaksanakan dengan semangat tinggi dan penuh rasa tanggung jawab.
  1. Jenis-Jenis Keputusan Organisasi
Keputusan diklasifiksikan menjadi dua golongan,yaitu :
a)      Keputusan Terprogram
Keputusan terprogram adalh sebuah keputusan berulang dengan cukup sering untuk mengembangkan sebuah aturan keputusan. Aturan keputusan memberi tahu pengambil keputusan megenai alternatif mana yang harus dipilih setelah mereka mempunyai informasi yang telah ditentukan sebelumnya tentang situasi keputusan tersebut.
Keputusan  terprogram biasanya sangat terstruktur, yaitu : sasarannya jelas dan diketahui dengan baik, prosedurpengambilan keputusan telah ditetapkan, serta sumber dan saluran informasi terdefinisi dengan jelas.
b)      Keputusan Tidak Terprogram
Keputusan tidak terprogram adalah keputusan yang jarang terulang dan yang tidak ada ketetapan aturan yang diputuskan sebelumnya dan keputusan ini membutuhkan pemecah masalah. Pemecah masalah adalah sebuah bentuk pengambilan keputusan khusu dimana permasalahannya adalah unik, membutuhkan pengembangan dan penilaian alternatif tanpa bantuan aturan keputusan.
Keputusan  tidak terprogram distruktur dengan buruk karena informasi yang bersifat ambigu, tidak terdapat prosedur yang jelas untuk mengamil keputusan, dan sasarannya sering kalisamar-samar.

  1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
Faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan sebagai berikut :
a.       Kondisi /Kedudukan
Dalam kerangka pengambilan keputusan, posisi/kedudukan seseorang dapat dilihat dalam  hal berikut :
·         Letak posisi
·         Tingkatan  posisi
b.      Masalah
Masalah atau  problem adalah apa yang menjadi penghalang untuk tercapainya tujuan, yang merupakan penyimpangan daripada apa yang diharapkan, direncanakan atau dikehendakidan harus didselesaikan.
c.       Situasi
Situasi adalah keseluruhan faktor-faktor dalam keadaan,yang erkaitan satu sama lain, dan yang secara bersama-sama memancarkan pengaruh terhadap kita beserta apa yang hendak kita perbuat. Faktor-faktor itu dapat dibedakan atas dua, yaitu sebagai berikut:
·         Faktor-faktor yang konstan
·         Faktor-faktor yang tidak konstan
d.      Kondisi
Kondisi adalah keseluruhan dari faktor-faktor yang besama-sama, menentukan daya gerak, daya berbuat atau kemampuan kita.
e.       Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan perorangan, tujuan unit, tujuan organisasi, maupun tujuan usaha,pada umumnya telah ditentukan. Tujuan  yang ditentukan dalam pengambilan keputusan merupakan tujuan antara atau objektive.
  1. Implikasi manajerial
Dari berbagai macam faktor untuk mengambil keputusan, seorang pengambil keputusan juga harus mendengarkan beberapa pihak lain untuk referensi atau pertimbangan agar keputusan yang diambil benar benar matang. Semua keputusan pasti ada baik dan juga ada buruknya, jangan lah ragu untuk mengambil keputusan tetapi juga harus dengan pemikiran yang bijaksana.
Oleh karena itu faktor faktor tersebut telah dipertimbangkan dengan matang untuk mengambil keputusan yang seefektif mungkin. Semoga beberapa wacana tersebut bisa membuat teman teman lebih bijaksana dalam mengambil keputusan.

Daftar Pustaka
Diana, Litdia. 2013. Persepsi Pegawai Terhadap Pengambilan Keputusan Oleh Pimpinan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Agam. Jurnal Administrasi Pendidikan. Vol 1 No. 1. Oktober 2013
John, Michael  dan Robert. 2006. Perilaku dan Manajemen Organisasi. Jakarta: Erlangga
Kertonegoro, Sentanoe. 1994. Manajemen Organisasi. Jakarta: Widya Press Jakarta
Griffin dan  Moohead. 2013. Perilaku Organisasi : Manajemen Sumber Daya Manusia dan Organisasi. Jakarta: Salemba Empat
Prajudi, Atmosudirdjo S. 1982.  Beberapa Pandangan Umum Tentang Pengambilan Keputusan : Decision Making. Jakarta : Ghalia Indonesia
Widodo, Rahmad. 2013. Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi, http://tugas-ramadwidodo.blogspot.com/2013/04/pengambilan-keputusan-dalam-organisasi.html (diakses 10 Mei 2015)