- Definisi dan Dasar
Pengambilan Keputusan
A.
Definisi
Pengambilan Keputusan
Menurut
James A.F. Stoner, keputusan adalah
pemilihan diantara alternatif-alternatif. Definisi ini mengandung tiga
pengertian, yaitu:
a)
Manajer
harus membuat pilihan atas dasar logika atau pertimbangan.
b) Manajer
menghadapi beberapa alternatif yang harus dipilih salah satu yang terbaik.
c) Manajer
mempunyai tujuan yang ingin dicapai, dan keputusan itu makin mendekatkan pada
tujuan tersebut.
Dengan
demikian, jika tidak ada alternatif maka tidak perlu ada keputusan karena
segala sesuatu harus dilakaukan secara otomatis.
Stephen
P. Robbins menyatakan bahwa pembuatan keputusan merupakan suatu proses yang
meliputi delpaan langkah termasuk identifikasi dan formulasi masalah, memilih
salah satu alternatif, dan mengevaluasi efektivitas keputusan. Jadi, pembuatan
keputusan tidak hanya sekedar memilih di antaraalternatif-alternatif, tetapi
merupakan suatu proses yang menyangkut beberapa kegiatan tertentu.
Kualitas
pengambilan keputusan bergantung pada pemilihan tjuan yang tepat dan
pengidentifikasi cara pecapaian. Dengan integrasi faktor perilaku dan
struktural yang baik, manajemen dapat meningkatkan probabilitas keputusan
berkualitas tinggi yang akan diambil.
Dari pendapat
diatas dapat disimpulkan pengambilan keputusan adalah proses memilih satu
alternatif terbaik dari beberapa alternatif yang telah dirumuskan dalam
memecahkan masalah.
B.
Dasar
Pengambilan Keputusan
a)
Identifikasi
Masalah
Proses pembuatan
keputusan selalu dimulai dengan adanya masalah. Namun, mengenali masalah yang
benar tidak mudah, karena masalah itu sifatnya relatif dan subjektif.
Sesuatu
menjadi masalah apabila manajer merasa terdapatperbedaan antara hal yang ada
dengan hal yang diinginkan, berada dibawah tekanan untuk mengambil tindakan,
dan memiliki sumber-sumber yang diperlukan untuk melakukan tindakan.
b)
Mendapatkan
dan Menganalisa Informasi
Setelah
masalahnya dapat dikenali dengan benar,maka manjer tidak bijaksana untuk
langsung mengambil kesimpulan dan keputusan. Data dan informasi mengenai
masalah itu perlu dikumpulkan kemudian dianalisa terlebih dahulu untuk memahami
masalah tersebut secara mendalam. Informasi terebut baiknya dapat diperoleh
melalui sistem informasi manajemen dalam organisasi itu sendiri.
c)
Menyusun
Alternatif
Setiap
masalah umumnya bisa diselesaikan dengan leih dari satu kemungkinan. Penyusunan
alternatif penyelesaian masalah memungkinkan manajer untuk mempertimbangkan
berbagai kemungkinan lebih dahulu, dan tidak didorong untuk langsung mengambil
keputusan.
Hasil
penyusunan berupa suatu daftar alternatif. Kendala dalam penyusunan alternatif
antara lain : manajer telah terpaku pada kesan pertama terhadap masalah yang
bersangkutan, kurangnya imajinasi manajer dalam memikirkan kemungkinan yang
bisa ditempuh untuk penyelesaian masalah, dan kecendrungan manusia untuk
mengambil keputusan berdasarkan faktor-faktor sub sadar karena pengaruh emosi
dan sifatnya.
d)
Menganalisa
dan Memilih Alternatif yang Terbaik
Analisa
dilakukan dengan membandingkan atau mencocokkan dengan kriteria
tertentu.kriteria itu bisa berupa tujuan, strategi, kebijaksanaan, anggaran,
jadwal, dan lingkungan organisasi. Disamping itu, masing-masing alternatif juga
dinilai atas dasar kelayakannya untuk dilaksanakan. Pemilihan alternatif
terbaik jatuh pada urutan alternatif yang terletak paling atas.alternatif
terbaik ini merupakan keputusan yang diambil untuk dillaksanakan.
e)
Melaksanakan
Keputusan
Sebelum
dilaksanakan, keputusan yang telah diambil harus disampaikan serta dijelaskan
kepada pihak-pihak yang bersangkutan, dan perlu diperoleh kesediaan serta
komitmen mereka untuk melaksanakan.kesediaan dan komitmen itu diperlukan agar
keputusan itu bisa dilaksanakan dengan semangat tinggi dan penuh rasa tanggung
jawab.
- Jenis-Jenis
Keputusan Organisasi
Keputusan diklasifiksikan menjadi dua
golongan,yaitu :
a)
Keputusan
Terprogram
Keputusan
terprogram adalh sebuah keputusan berulang dengan cukup sering untuk
mengembangkan sebuah aturan keputusan. Aturan keputusan memberi tahu pengambil
keputusan megenai alternatif mana yang harus dipilih setelah mereka mempunyai
informasi yang telah ditentukan sebelumnya tentang situasi keputusan tersebut.
Keputusan
terprogram biasanya sangat terstruktur,
yaitu : sasarannya jelas dan diketahui dengan baik, prosedurpengambilan
keputusan telah ditetapkan, serta sumber dan saluran informasi terdefinisi
dengan jelas.
b)
Keputusan
Tidak Terprogram
Keputusan
tidak terprogram adalah keputusan yang jarang terulang dan yang tidak ada
ketetapan aturan yang diputuskan sebelumnya dan keputusan ini membutuhkan
pemecah masalah. Pemecah masalah adalah sebuah bentuk pengambilan keputusan
khusu dimana permasalahannya adalah unik, membutuhkan pengembangan dan
penilaian alternatif tanpa bantuan aturan keputusan.
Keputusan
tidak terprogram distruktur dengan buruk
karena informasi yang bersifat ambigu, tidak terdapat prosedur yang jelas untuk
mengamil keputusan, dan sasarannya sering kalisamar-samar.
- Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
Faktor yang mempengaruhi pengambilan
keputusan sebagai berikut :
a.
Kondisi
/Kedudukan
Dalam
kerangka pengambilan keputusan, posisi/kedudukan seseorang dapat dilihat dalam hal berikut :
·
Letak
posisi
·
Tingkatan posisi
b.
Masalah
Masalah
atau problem adalah apa yang menjadi
penghalang untuk tercapainya tujuan, yang merupakan penyimpangan daripada apa
yang diharapkan, direncanakan atau dikehendakidan harus didselesaikan.
c.
Situasi
Situasi
adalah keseluruhan faktor-faktor dalam keadaan,yang erkaitan satu sama lain,
dan yang secara bersama-sama memancarkan pengaruh terhadap kita beserta apa
yang hendak kita perbuat. Faktor-faktor itu dapat dibedakan atas dua, yaitu
sebagai berikut:
·
Faktor-faktor
yang konstan
·
Faktor-faktor
yang tidak konstan
d.
Kondisi
Kondisi
adalah keseluruhan dari faktor-faktor yang besama-sama, menentukan daya gerak,
daya berbuat atau kemampuan kita.
e.
Tujuan
Tujuan
yang hendak dicapai, baik tujuan perorangan, tujuan unit, tujuan organisasi,
maupun tujuan usaha,pada umumnya telah ditentukan. Tujuan yang ditentukan dalam pengambilan keputusan
merupakan tujuan antara atau objektive.
- Implikasi
manajerial
Dari
berbagai macam faktor untuk mengambil keputusan, seorang pengambil keputusan
juga harus mendengarkan beberapa pihak lain untuk referensi atau pertimbangan
agar keputusan yang diambil benar benar matang. Semua keputusan pasti ada baik
dan juga ada buruknya, jangan lah ragu untuk mengambil keputusan tetapi juga
harus dengan pemikiran yang bijaksana.
Oleh
karena itu faktor faktor tersebut telah dipertimbangkan dengan matang untuk
mengambil keputusan yang seefektif mungkin. Semoga beberapa wacana tersebut
bisa membuat teman teman lebih bijaksana dalam mengambil keputusan.
Daftar Pustaka
Diana,
Litdia. 2013. Persepsi Pegawai Terhadap
Pengambilan Keputusan Oleh Pimpinan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Agam. Jurnal Administrasi Pendidikan. Vol 1 No. 1. Oktober 2013
John, Michael
dan Robert. 2006. Perilaku dan
Manajemen Organisasi. Jakarta: Erlangga
Kertonegoro, Sentanoe. 1994. Manajemen Organisasi. Jakarta: Widya
Press Jakarta
Griffin dan
Moohead. 2013. Perilaku Organisasi
: Manajemen Sumber Daya Manusia dan Organisasi. Jakarta: Salemba Empat
Prajudi, Atmosudirdjo S. 1982. Beberapa Pandangan Umum Tentang
Pengambilan Keputusan : Decision Making. Jakarta : Ghalia Indonesia
Widodo, Rahmad. 2013. Pengambilan Keputusan
Dalam Organisasi, http://tugas-ramadwidodo.blogspot.com/2013/04/pengambilan-keputusan-dalam-organisasi.html
(diakses 10 Mei 2015)