Jumat, 10 April 2015

KEPEMIMPINAN

KEPEMIMPINAN
  1. Arti Penting Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan suatu hal yang seharusnya dimiliki oleh setiap pemimpin organisasi. Efektivitas seorang pemimpin ditentukan oleh kepiawaiannya mempengaruhi dan mengarahkan para anggotanya Peran kepemimpinan yang sangat strategis dan penting bagi pencapaian suatu organisasi. Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi  perilaku orang lain agar supaya mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu (Thoha, 1983:123). Sedangkan menurut Robbins (2002:163) kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk mencapai tujuan.
Sedangkan menurut Nglim Purwanto (1991:26) Kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, termasuk didalamnya kewibawaan untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin, serta merasatidak terpaksa.
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi perilaku seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu pada situasi tertentu.
  1. Tipologi kepemimpinan
Beberapa tipe kepemimpinan sebagai berikut :
  • Tipe Kharismatik
  • Tipe Patrenalis
  • Tipe Militeristis
  • Tipe Otokratis
  • Tipe Laisser Faire
  • Tipe Populistis
  • Tipe administratif
  • Tipe Demokratis
  1. Tipe Karismatik
Pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar, meskipun para pengikut itu sering pula tidak dapat menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut itu. Karena kurangnya pengetahuan tentang sebab seseorang menjadi pemimpin yang karismatik , maka sering dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi kekuaan yang gaib.
  1. Tipe Patrenalis
Seorang pemimpin yang tergolong patrenalis ialah orang yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a)      Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa
b)      Bersikap terlalu melindungi
c)      Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan, inisiatif, dan mengembangkan daya kreasi dan fantasinya
d)     Bersikap maha tahu.
  1. Tipe Misterialistis
Seorang pemimpin yang bersifat misterialistis ialah seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat berikut :
a)      Dalam menggerakkan bawahan sistem perintah lebih sering digunakan
b)      Dalam menggerakkan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan jabatanya
c)      Senang pada formalitas yang berlebih-lebihan
d)     Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan
e)      Sukar menerima kritikan dari bawahannya
  1. Tipe Orokratis
Seorang pemimpin yang orokratis ialah pemimpin yang memiliki kriteria atau ciri sebagai berikut :
a)      Menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi
b)      Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tuuan organisasi
c)      Menanggap bawahan sebagai alat semata-mata
d)     Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat
e)      Terlalu bergantung kepadakekuasaan formalnya
f)       Dalam tindakan penggerakannya sering menggunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum
  1. Tipe Laissez Faire
            Pada tipe kepemimpinan ini sang pemimpin praktis tidak memimpin, dia membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat semau sendiri. Pemimpin tidak berpartisipasi sedikitpun dalam kegiatan kelompoknya.
Pemimpin laissez faire itu pada hakikatnya bukanlah seorang pemimpin dalam pengertian sebenarnya. Sebab bawahan dalam kondisi kerja demikian ini sama sekali tidak terpimpin, tidak terkontrol, tanpa disiplin; masing-masing orang bekerja semau sendiri dengan irama dan tempo  “semau gue”.
  1. Tipe Populistis
Tipe kepemimpinan ini berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat yang tradisional. Juga kurang mempercayai dukungan kekuatan serta bantuan hutang-hutang luar negeri. Kepemimpinan ini juga mengutamakan penghidupan nasionalisme.
  1. Tipe Administratif
Kepemimpinan administratif adalah kepemimpinan yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif. Tipe kepemimpinan ini diharapkan adanya perkembangan teknis, yaitu teknologi, industri, manajemen modern dan perkembangan sosial di masyarakat.
  1. Tipe Demokratis
Pengetahuan tentang kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe pemimpin yang demokratislah yang paling tepat untuk organisasi modern. Hal ini terjadi karena  tipe kepemimpinan ini memiliki kepemipinan sebagai berikut :
a)      Berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan tujuan pribadi dari bawahannya
b)      Senang menerima saran, pendapat, bahkan kritik dari bawahannya
c)      Selalu berusaha mengutamakan kerjasama dalam mencapai tujuan
d)     Ikhlas memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada bawahannya untuk berbuat kesalahan yang kemudian diperbaiki agar bawahannya tidak lagi berbuat kesalahan yang sama
e)      Berusaha menjadikan bawahannya lebih sukses
f)       Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin
g)      Secara implisit tergambar bahwa untuk menjadi pemimpin yang demookratis bukanlah hal yang mudah. Namun, karena pemimpin yang demikian adalahyang paling ideal, alangkah baiknya jika semua pemimpin berusaha menjadi seorang pemimpin yang demokratis.
  1. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kepemimpinan
Pemimpin memiliki tugas menyelami kebutuhan-kebutuhan kelompok dan keinginan kelompok. Dari keinginan itu dapat dipetik keinginan realistis yang dapat dicapai. Selanjutnya pemimpin harus meyakinkan kelompok mengenai apa yang menjadi keinginan realistis dan mana yang sebenarnya merupakan khayalan. Tugas pemimpin tersebut akan berhasil dengan baik apabila setiap pemimpin memahami akan tugas yang harus dilaksanakannya. Oleh karena itu kepemimpinan akan tampak dalam proses dimana seseorang mengarahkan, membimbing, mempengaruhi dan atau menguasai pikiran-pikiran, perasaan-perasaan atau tingkah laku orang lain.
Untuk keberhasilan dalam pencapaian suatu tujuan diperlukan seorang pemimpin yang profesional, dimana ia memahami akan tugas dan kewajibannya sebagai seorang pemimpin, serta melaksanakan perannya sebagai seorang pemimpin. Menurut hadari (3003;70) menjelaskan bahwa unsur-unsur dalam kepemimpinan adalah :
a)      Adanya seseorang yang berfungsi memimpin, yang disebut pemimpin (leader)
b)      Adanya orang lain yang dipimpin
c)      Adanya kegiatan yang menggerakkan orang lain yang dilakukan dengan mempengaruhi dan pengarahan perasaan, pikiran, dan tingkah lakunya
d)     Adanya tujuan yang hendak dicapai dan berlangsung dalam suatu proses di dalam organisas, baik organisasi besar maupun kecil
Davis menyimpulkan ada empat faktor yang mempengaruhi kepemimpinan dalam organisasi, yaitu :
a)      Kecerdasan
Seorang pemimpin harus memiliki kecerdasan yang melebihi para anggotanya
b)      Kematanga dan keluasan sosial
Seorang pemimpin biasanya memiliki emosi yang stabil, matang, memiliki aktivitas dan pandangan yang cukup matang
c)      Motivasi dalam dan dorongan prestasi
Dalam diri seorang pemimpin harus mempunyai motivasi dan dorongan untuk mencapai suatu tujuan
d)     Hubungan manusiawi
Pemimpin harus bisa mengenali dan menghargai para anggotanya. Menurut Greece, di dalam suatu organisasi, hubungan antara bawahn dengan pimpinan bersifat saling mempengaruhi
  1. Implikasi Manajerial Kepemimpinan Dalam Organisasi
Teori  yang dikemukakan oleh Robert K. Blake dan Jane S. Mouton yang membedakan dua dimensi dalam kepemimpinan, yaitu “concern for people” dan “concern for production”. Pada dasarnya teori manajerial grid ini mengenal lima gaya kepemimpinan yang didasarkan atas dua aspek tersebut, yaitu :
a)      Improvised artinya pemimpin menggunakan usaha yang paling sedikit untuk menyelesaikan tugas tertentu dan hal ini dianggap cukup untuk mempertahankan organisasi.
b)      Country Club artinya, kepemimpinan didasarkan kepada hubungan informal antara individu artinya, perhatian akan kebutuhan individu dengan persahabatan dan menimbulkan suasana organisasi dan tempo kerja yang nyaman dan ramah.
Hal ini menunjukkan bahwa pentingnya hubungan antar individudalam menyelesaikan tugas yang diberikan kepada bawahan. Implikasi teori ini terhadap sistem komunikasi organisasi adalah bahwa teori ini memandang pentingnya komunikasi dalam menjalankan kepemimpinan dengan lima gaya yang berbeda dari para pemimpin.
Adanya orientasi terhadap dua aspek tersebut menunjukkan bahwa kepemimpinan dalam organisasi harus memperhatikan hubungan antar individu satudengan lainnya sebagai motivasi dalam mengerjakan tugas.pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu terjundiberbagai kalangan baik itu dengan para pemimpin lainnya, maupun dengan bawahan sebagai aset berharga organisasi.

Daftar Pustaka
Bachtera, Erlangga. 2013. Implikasi Manajerial dalam Organisasi, http://erlanggaba.blogspot.in/2013/06/implikasi-manajerial-kepemimpinan-dalam.html (diakses 10April 2015)
Kartono, Kartini. 1986. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: Rajawali Pers
Robbins, Stephen P. 2002. Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta: Erlangga
Susilo dan Durrotun.2006. “Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi dan Kinerja Karyawan”. Jurnal Studi Manajemen & Organisasi.  Vol. 3. No. 2. Juli 2006
Thoha, Miftah. 1983. Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: RajawaliPers